Muh Gasali Mansur S.Pd, lahir
di Pinrang,
pada tanggal 4 Agsutus 1988.
Daerah Penugasan : Sumba Timur
(NTT)
Alamat Email : anggazali_phy@yahoo.com
No. Kontak : 085299605460
Motto : Kita tidak merancang untuk gagal, kita gagal
untuk merancang, tiada keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi
tantangan untuk sukses.
Kulangkahkan kakiku demi untuk menjadi guru menjadi sang pendidik demi
nusa bangsa di daerah yang aku tak tau bagaimana kondisi dan entah bagaimana,
kultur budaya dan apapun mengenai tentang di lokasi penugasan di sumba timur
NTT. Sesaat kami tiba di lokasi aku bertanya dalam benak hati kecil inikah
ujianku, apakah aku bermimpi ataukah ini hanya khayalan. Tubuh ku terguncang di
hempas batu jalanan hatiku tergampar menampa kering dan panasnya di tempat
penugasanku..zona nyaman yang dahulunya sering menghampiriku, kesenangan dan
kemegahan yang mungkin kunikmati dengn penglihatan dan pendengaranku di daerah
asalku harus kulupakan. 1bulan di lokasi penugasan kemanapun aku pergi bayang2
ingin pulang pun sering menghantui, mungkin itu hal wajar……aku merasa mendengar
suara ibu, suara ayah dan suara adikku trus memanggilku pulng…
Tapi
entah mengapa disaat diriku mulai beradaptasi dengn mereka , siswaku ,
masyarakat.seketika ingin pulang dan sedih pun mulai terkikis. Di saat mulai
mengajar di SMPN 1 Hahaar. Banyak hal yang baru yang bias aku dapatkan dilokasi
penugasanku, hal yang tak bisa ku lupakan dan yang tak pernah kudapatkan di
daerah asalku yaitu begitu tingginya penghargaan mereka2 kepadaku..sebutan “Selamat Pagi Pak Guru, Selamat Siang Pak
guru, Selamat Malam Pak guru” yang terus menghampiri telingaku entah itu
siswa, teman guru, masyarakat pejabat2 daerah disana. Banyak hal baru yang aku
dapatkan disana ,yang mungkin tak dapat ku tuliskan yang intinya menggambarka
kebahagiaan dan pengalaman yang sangat2 berharga buatku. Hal yng dulunya
mungkin tak biasa aku lakukan, dan tak pernah kulakukan harus kulakukan, aku
harus bisa dan mungkin keadaan yang menuntut kita harus serba bisa dan itu
adalah pembelajaran yang sangat berharga.
Toleransi
beragama menjadi salah satu kebangganku di lokasi tempat penugasanku,
penghargaan mereka yng mayoritas beragama kristen kepadaku yang notabene
agamaku islam, mereka tau apa yng
menjadi larangan kami dan mereka pun menghargai akan hal itu. Contoh kecilnya
disaat ada perayaan maka pasti di undang, mereka tau kami tidak makan hewan yng
di sembelih ketika yang menyembelihnya itu non muslim, maka tiap ada kegiatan
perayaan , entah itu adat panggiln pun terus menghampirikuuntuk menghadiri tpi
sebelumnya itu panggilan menyembelih pun harus kuterima yang tak pernah aku
lakukan tapi apa mau di kata aku harus bisa . mulai dari ayam, kambing bahkan
sapi pernah aku sembelih ,waw itu salah satu pengalamnku.
Sementara
yang membuat miris hatiku adalah keterbatasan mereka yang ingin melanjutkan
pendidikannya, Alfin namanya, untuk kesekolah dia harus menempuh jarak 10 KM
dengan berjalan kaki mendaki gunung melewati lembah dan menyebrang sungai tak
jadi pantangan buatnya untuk tetap ke sekolah, itu hanya salah satu dari
mereka. Ya itu adalah salah satu perjuangn mereka ynang mungkin menjadi
pembelajaran bagiku, mereka yang serba tak ada fasilitas tetap ingin dan
mempunyai semangat melanjutkan pendidikan, mereka ingin belajar, mereka punya
cita2 tapi mereka tak punya kekuatan untuk itu, mereka tidak bodoh tpi mereka
hanya tidak tahu karena tak ada yang ingin memberitahu kepada mereka. Contoh
kecilnya : siswa smp masih ada yng tidak tau membaca, masih ada yng tak tau
menghitung dan bahkan rata2 pelajaran
yang harusnya di cerna di sekolah dasar itu tak di dapatkan sehingga waktu saya
mengajar yang harusnya materi suhu dan kalor , pindahnya jadi penjumlahan dan
pengurangan.. kadang dalam benak bertanya “apakah
memang mereka ditakdirkan tidak tahu, atukah memang dia tidak tahu ataukah
kodratnya harus memng tidak tahu” mungkin pemerintah bisa memberikan sedikit
jawaban
Di
kepulngan sebelum penarikan kami mereka siswa khusunya bertanya dan tak mampu
kujawab dengan sepeser kata..” pak guru jangan pulang kami msih ingin belajar,
nanti klw pak guru pulang siapa yang ajar kami fisika” kami ingin belajar Pak
Guru, kami ingin pintar. Pak Guru Samapikan pesan kami kepada mereka yang
berjibaku dalam dunia kependidikan dan temannya “ Kami Ingin belajar seperti teman-teman kami yang ada diluar sana, kami
juga warga Indonesia yang harus mendapatkan adil terutama di dunia pendidikan”
Perjalan
ini terasa saat menyedihkan , banyak cerita ditanah kering bebatuan yang
diselimuti panas dan terhidar dari fasilitas apatah lagi kemewahan, perjalanan
ini pun jadi saksi betapa beruntungnya diriku hidup di daerah asalku yang di
penuhi kemegahan dan fasilitas dan betapa bodohnya diriku yang tak mampu
mensyukuri dan memanfaatka itu, hanya untaian doa kepada Tuhan dan ucapan
terimah kasih atas bnyak pengalaman kesedihan dan kesyukuran pada mereka
Masyarakat, pejabat, teman@ guru dan terkhusus Untuk siswaku di SMP 1 HAHARU
Kab. SumbaTimur (NTT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar